Banyak orang menganggap dessert hanyalah pemanis tambahan, padahal sebenarnya hidangan ini punya peran penting. Ada beberapa fungsi utama dari dessert dalam dunia kuliner, yaitu:
-
Menyeimbangkan RasaSetelah menyantap makanan utama yang biasanya bercita rasa gurih, pedas, atau berbumbu kuat, dessert hadir untuk menetralkan lidah dengan rasa manis atau segar.
-
Memberikan Kepuasan BatinRasa manis pada dessert terbukti bisa merangsang pelepasan hormon endorfin yang membuat seseorang merasa bahagia. Tak heran banyak orang mencari dessert ketika butuh “comfort food”.
-
Melengkapi Tradisi dan Budaya MakanDalam jamuan resmi atau acara tertentu, dessert bukan hanya hidangan, melainkan juga bagian dari tata cara dan etika makan.
-
Meningkatkan EstetikaDessert kerap dibuat dengan tampilan cantik dan artistik. Tidak hanya memanjakan lidah, tapi juga mata.
1. Fenomena “Stress-Eating” yang Terbukti Secara Psikologis
Banyak penelitian psikologi menunjukkan bahwa makanan manis dapat meningkatkan hormon endorfin dan serotonin—dua zat yang berperan besar dalam meningkatkan mood dan rasa nyaman. Karena itu, tidak heran ketika seseorang sedang stres, mereka memilih dessert seperti cokelat atau es krim. Ini adalah bukti nyata bahwa dessert bekerja sebagai mood booster alami.
2. Testimoni Pelanggan di Kafe
Banyak kafe atau bakery mencatat bahwa menu dessert paling sering dibeli saat:
-
jam pulang kantor,
-
saat musim ujian,
-
atau ketika pelanggan datang sendiri untuk “me time”.
Ini adalah bentuk bukti nyata dari konsumen asli yang merasakan efek menenangkan dari dessert.
3. Fakta Tren Dessert Viral di Media Sosial
Tren dessert seperti:
-
dessert box,
-
croffle,
-
boba,
-
es krim premium,
-
burnt cheesecake,
meningkat pesat terutama di masa pandemi, ketika banyak orang mengalami stres dan kecemasan. Lonjakan penjualan ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat mencari sesuatu yang membuat mereka merasa lebih baik—dan dessert menjadi salah satu pelampiasannya.
4. Pengalaman Sehari-hari yang Sangat Umum
Banyak orang merasakan hal-hal ini secara nyata:
-
Pulang kerja dengan emosi campur aduk, lalu membeli es krim di minimarket untuk menenangkan diri.
-
Mahasiswa yang pusing tugas kuliah, lalu membeli minuman boba sebagai “reward” setelah selesai mengerjakan tugas.
-
Ibu rumah tangga yang penat, lalu membuat pudding atau membeli cake kecil agar bisa menikmati waktu lima menit yang menenangkan.
-
Pasangan yang sedang bertengkar, kemudian berdamai sambil makan dessert bersama.
-
Seseorang yang patah hati, lalu mencari dessert sebagai “teman pelipur lara”.
Semua ini adalah situasi yang nyata terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Data Umum dari Industri F&B
Brand-brand dessert besar seperti:
-
Baskin Robbins
-
Mixue
-
Starbucks (bagian pastry/dessert)
-
Auntie Anne’s
-
Kopi Kenangan (yang dessert box-nya viral)
melaporkan bahwa pembelian meningkat pada:
-
hari-hari sibuk,
-
akhir pekan,
-
musim ujian sekolah & kuliah,
-
musim liburan,yang menunjukkan dessert menjadi pilihan untuk melepas stres dan mengisi ulang energi.
6. Kebiasaan Global: “Treat Yourself Culture”
Di banyak negara, ada budaya yang disebut “treat yourself” — kebiasaan menghadiahi diri sendiri dengan makanan manis setelah melalui hari yang berat. Hal ini bukan teori, tetapi kebiasaan nyata yang masuk dalam penelitian gaya hidup modern.


0 komentar:
Posting Komentar